Pemberdayaan Masyarakat
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan semuan orang. Amin
Kamis, 24 Oktober 2013
Kamis, 07 Maret 2013
Review Jurnal
Pendahuluan
Krisis yang menimpa
Indonesia pada tahun 1998 telah menimbulkan kesadaran bahwa dalam perekonomian
nasional sektor usaha kecil memiliki peran yang sangat penting dalam memperkokoh
struktur perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dari jumlah pelaku usaha
kecil dan menengah (UKM) mencapai 99,8%
dari total pelaku ekonomi kita, sementara sisanya, yaitu hanya 0,2% merupakan
pelaku usaha besar. Sektor ini juga menyerap 88,3% total angkatan kerja
Indonesia. Keseluruhan unit usaha kecil yang ada, 54% di antaranya bergerak
disektor pertanian, 23% di sektor perdagangan dan 10,6% adalah unit usaha
industri olahan. Fakta ini menunjukkan
pentingnya melakukan pemberdayaan usaha kecil di Indonesia (Karjantoro, 2002)
Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) diatur dalam UU No 20/tahun 2008 menjelaskan bahwa usaha mikro
adalah usaha produksi milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Sedangkan, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh oarang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
undang-undang ini. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Base Line Economic
Survey (BLESS) yang dilakukan Bank Indonesia (2007) berhasil mengidentifikasi
10 komodititas unggulan daerah Tulungagung diantaranya beras, cengkeh, marmer,
mamin khas, batik, konveksi dan bordir, kerajinan bambu, ikan hias dan TPI,
tenun dan industri rumah tangga.
Adapun yang menjadi
objek pembahasan ini adalah para pengusaha kecil konveksi di Tulungagung.
Pembahasan
Sektor usaha kecil
memiliki peran yang sangat penting dalam memperkokoh struktur perekonomian
nasional dalam usaha pemberdayaan usaha kecil di Indonesia.
Adapun faktor
penghambat internal yang di hadapi usaha kecil di Tulungagung yaitu: pertama, sumber daya manusia (SDM);
lemahnya SDM yang dimaksud bukan dari lemahnya jenis usaha kreatif masyarakat
Tulungagung, namun lebih kepada bagaimana UMKM yang dikelola dapat bertahan,
meningkatkan daya saing, dan dapat bersaing dalam pasar ekspor. Kendala santai,
apa adanya, tidak mau bersinggungan dengan birokrasi (tidak mau ribet ngurusi
NPWP), membuat pelaku usaha lebih lambat dalam merespon perubahan peta
persaingan. Kedua, keterbatasan
modal, karena UMKM seringkali mengeluhkan bahwa usaha mereka akan dapat
berkembang jika modal yang dimiliki besar. Ketiga,
manajemen tata kelola yang tradisional, nyaris tidak mengenal teknologi modern
dalam berproduksi, sehingga beberapa UMKM di Tulungagung yang mampu
mengakuisisi teknologi mampu meningkatkan daya saingnya. Beberapa UMKM yang
tidak mampu mengakuisisi teknologi bekerja dengan durasi kerja lebih lama,
produktivitasnya rendah, dan harga yang tidak kompetitif. Keempat, kendala pemasaran yakni, rendahnya akses pasar, lemahnya
sistem informasi pemasaran membuat UMKM kesulitan dalam mengembangkan pemasaran
produknya. Seringkali pelaku usaha mengetahui bahwa produknya diperlukan
didaerah tertentu, namun mereka kesulitan untuk masuk ke daerah tersebut karena
sudah ada produk pesaing. Kelima,
penyediaan bahan baku, kesulitan atau hambatan yang sebenarnya terjadi bukan
pada kesulitan mengakseskan bahan baku, namun bagaimana mendapatkan bahan baku
yang murah/terjangkau dari sisi harga. Karena seringkali bahan baku produksi
harus didatangkan dari luar Tulungagung, sehingga berat di ongkos produksi
contohnya: meskipun campur darat/besole terkenal dengan marmer dan Onyx, namun sebagian besar batu Onyx masih didatangkan dari Bawean. Juga
kulit untuk sabuk, dompetdan tas, masih mengambil dari Surabaya. Industri
logam, sebagian masih tergantung kepada limbah industri dari Surabaya. Keenam, kebutuhan Sistem Informasi Manajemen
(SIM); pelaku usaha merasa belum perlu menggunakan sistem informasi yang rapi
atau modern berbasis teknologi, alasannya sederhana, dengan kondisi seperti
yang ada saja sudah bisa jalan, buat apa beli alat kalau hasilnya sama saja.
Ditinjau dari
pendekatan eksternal faktor penghambat dalam pengembangan UMKM di Tulungagung
adalah: pertama, persaingan, banyak
sektor unggulan UMKM di Tulungagung juga dijumpai di daerah lain. Misalnya batu
Onyx, darri Bawean. Juga untuk produk
makanan, misal jajanan memiliki kemiripan dengan daerah lain seperti Madiun,
Trenggalek, Blitar dan Ponorogo. Apalagi produk logam, kerajinan bambu, kulit
dan sebagainya. Kedua, ACFTA, peran
kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan pajak bagi produk impor dari China
membuat UMKM banyak terpukul. Sebelum ada kebijakan tersebut saja, UMKM lokal
sudah merasa tersaingi, apalagi sekarang dengan kebijakan tersebut, produk China
akan semakin membanjiri, karena murah. Beberapa sektor UMKM yang tersaingi
secara langsung adalah industri konveksi, batik, dan logam. Meskipun dari sisi
kualitas produk lokal masih mampu bersaing, bahkan lebih unggul. Namun
kenyataannya, pembeli tidak begitu paham terhadap kualitas, tetapi lebih kepada
harga yang murah. Ketiga, ancaman
langsung produk China, mulai dari mainan, makanan, alat-alat rumah tangga
menjadi hambatan sekaligus tantangan UMKM untuk meningkatkan daya saingnya
dengan nilai kekhasan yang mampu memberikan deferensiasi produk di mata
konsumen.
Faktor pertumbuhan
dengan pendekatan internal yaitu pertama,
dengan menumbuhkan kesadaran pelaku usaha tentang pentingnya inovasi, inovasi
menjadi strategi fundamental dalam meningkatkan keunggulan kompetitif usaha
kecil, inovasi dalam menghasilkan ide kreatif dengan membuat desain sendiri
(market created), kemasan, pemasaran. Inovasi model desain konveksi dapat
didapatkan melalui ide-ide spontan yang muncul. Namun yang penting, usaha
konveksi memang dituntut untuk menghasilkan desain/model baru yang memungkinkan
diminati oleh konsumen. Inovasi dalam hal desain motif dari baju-baju yang
dihasilkan. Berdasarkan hasil riset, pelaku usaha yang memiliki kesadaran
tinggi untuk melakukan inovasi akan dapat bertahan dan meningkatkan daya
saingnya. Kedua, memberikan aspek pembelajaran
kepada karyawan agar ide kreatif yang menjadi basis inovasi tidak akan pernah
habis. Saat ini pelaku usaha sering hanya mengandalkan aspek kreativitas untuk
berinovasi dari dirinya sendiri, dengan tidak memperhatikan ide karyawan.
Padahal tidak jarang karyawan mampu belajar terhadap perkembangan mode/desain
sehingga dapat di akomodir menjadi idea
generation yang menjadi kekuatan desain bagi usaha konveksi yang dikelola
UMKM. Ketiga, usaha kecil berupaya
melakukan penelitian/riset sendiri, meskipun dengan tingkatan yang sederhana.
Dapat dilakukan dengan melakukan survey ke pasar-pasar besar yang ada di
Surabaya ataupun Jakarta, memantau perkembangan mode dari televisi atau
majalah. Setidaknya dengan riset kecil yang dilakukan, pelaku usaha sadar bahwa
produknya akan mampu bersaing dengan inovasi. Keempat, usaha konveksi juga dituntut dengan senantiasa
menganalisis kondisi permintaan dipasar, artinya orientasi terhadap kebutuhan
konsumen menjadi alternatif usaha konveksi dapat meningkatkan daya saingnya.
Akses pasar menjadi kunci keberhasilan usaha konveksi. Link/jaringan usaha
sangat mahal harganya. Mereka akan berusaha menjaga kerahasiaan akses pasar
tersebut, dan berupaya menjaga kepercayaan dengan mitra usaha mereka.
Dengan pendekatan
eksternal faktor pertumbuhannya dapat dilakukan dengan: pertama, peran Universitas sebagai lembaga yang melakukan
feasibility studies terhadap keberadaan UMKM di pemerintahan daerah.
Universitas juga potensial dalam melakukan riset terhadap efektivitas bantuan
yang diberikan oleh pemerintah. Optimalisasi universitas lokal dirasa dapat
lebih memberi makna sinergisitas kerjasama antara universitas dengan UMKM.
Pendampingan dan pelatihan terhadap persepi masyarakat tentang pendidikan serta
pembinaan dalam hal manejemen persediaan keuangan yang akan berdampak pada pola
manajerial usaha konveksi yang selama ini cenderung tradisional. Kedua, Pemda sebagai fasilitator yang
menjembatani kepentingan perusahaan besar terhadap kebutuhan UMKM, karena
bagaimana pun peran pemerintah sebagai pembuat regulasi dan kewajiban
pemerintah memberikan kesempatan yang adil dan melindungi kepentingan UMKM
menjadi penting untuk ada. Ketiga, peran
Dinkop UKM yang lain adalah melakukan pembinaan kepada pelaku usaha, lebih
kepada manajemen usaha kecil maupun sistem informasi, sedangkan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan lebih kepada aspek teknis. Bantuan yang dilakukan
Dinkop dalam manajemen UMKM adalah bantuan penyusunan laporan keuangan dan
pengarahan perijinan. Keempat, peran
perbankan dalam memberikan pelatihan manajerial dan keuangan. Pola peran perbankan
dapat bersinergi dengan universitas lokal dan Pemda dalam mengajak pelaku usaha
konveksi untuk membenahi manajerialnya, diberikan pelatihan tentang manajemen
usaha, dan menjadi lebih berani untuk mengambil resiko mengambil kredit bank
dengan pola pembayaran yang fleksibel. Kesulitan akses permodalan lebih
disebabkan lemahnya jaminan dan kebangkrutan karena pengelolaan yang amburadul.
Daftar
Pustaka
Wahyu, Eddy.,2010, Model Transfer Inovasi Usaha Kecil Konveksi
di Tulungagung, Artikel Jurnal Pembangunan Masyarakat dan Desa, Vol. 11,
No. 1, 27-40. Yogyakarta: STPMD
Orientasi Referensi
1. Kumpulan Beberapa Pengertian
A.
PENGANTAR ILMU EKONOMI
1). Pengertian Ilmu Ekonomi
Albert L. Meyers mengemukakan dalam
bukunya “ Grondslagen van de modern economie” bahwa: Ilmu ekonomi adalah ilmu
pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia.
Menurut
Prof. DR. J. L Mey J. R. ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
usaha manusia ke arah kemakmuran.
2). Manusia
Ekonomi
Untuk memenuhi semua kebutuhan
tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus bekerja.
Setelah bekerja dan mendapatkan uang, uang itu kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Di samping itu, uang tersebut ditabung untuk
kebutuhan-kebutuhan yang akan datang. Jadi, manusia selalu penuh perhitungan
dalam hidupnya. Karena itulah manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus)
karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai
dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu
bertindak rasional yaitu selalu memperhitungkan sebab akibat dalam mengambil
suatu keputusan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya sehingga tidak merugikan
dirinya sendiri.
3). Prinsip
Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk
melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya terkandung asas
dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip Ekonomi
ialah usaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan barang atau
jasa sebesar-besarnya . Prinsip tersebut memang seakan-akan memperlihatkan
bahwa tidak ada kata rugi dalam kegiatan ekonomi manusia.
4). Macam Kegiatan Ekonomi
Kegiatan
Produksi
Produksi
adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
Contoh : pabrik batre yang memproduksi batu baterai, tukang mie ayam yang
membuat mie yamin, tukang pijet yang memberikan pelayanan jasa pijat dan urut
kepada para pelanggannya, dan lain sebagainya.
Kegiatan
Konsumsi
Konsumsi
adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa
yang dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau perseorangan yang melakukan
kegiatan konsumsi disebut konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita
sehari-hari seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu, pergi ke dokter
hewan ketika iguana kita sakit keras, makan di mcd , main dingdong, dan
sebagainya
Kegiatan
Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan
atau menyebarkan produk barang atau jasa dari produsen kepada konsumen pemakai.
Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang disebut distributor.
Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur barang elektronik,
penyalur pembantu, biro iklan, dan lain-lain.
5). Pergerakan
Kegiatan Ekonomi
Apa yang menjadi factor utama
penggerak kegiatan ekonomi dan bagaimana kegiatan suatu perekonomian dapat
berkembang?
Yang menjadi faktor utama penggerak
ekonomi adalah kebutuhan. Kebutuhan ialah segala sesuatu yang berhubungan
dengan keinginan manusia, baik itu kebutuhan rohani maupun jasmani yang dimana
tingkat kebutuhan seseorang dengan yang lainnya berbeda dan dipengaruhi oleh
tingkat kebudayaan suatu masyarakat.
Kebutuhan manusia timbul dari:
a)
Kebutuhan biologis
untuk hidup
b)
Kebutuhan akibat
peradaban dan kebudayaan manusia
c)
Kebutuhan yang khas
dari perorangan
6). Usaha
Kegiatan Produksi
Usaha
kegiatan produksi adalah suatu usaha atau aktifitas yang membuat dan memproses
sesuatu barang baik jadi maupun setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dan biasanya pelaku kegiatan ini, seperti Industri, UKM yang memproduksi untuk
kebutuhan manusia.
7). Pokok-Pokok
Permasalahan Perekonomian
3
Masalah Pokok
· Barang dan jasa apakah yang akan
dihasilkan pada suatu periode?
Sebagai
contoh di Negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dapat dipilih:Barang
produksi: mesin, kapal, traktordan alat-alat lainnya,atau pabrikpupuk, pabrik
semen dlln. Barang konsumsi: tekstil, lemari es, sedan bahan makan. Hal ini dilakukan oleh
Negara maju karena dinegara maju rakyat hidup diatas garis kemiskinan.
Sedangkan di Negara yang berkembang/ terbelakang yang pada umumnya rakyat hidup
pda kemiskinan, dibawah garis kemiskinan, barang yang dihasilkan biasanya untuk
memenuhi kebutuhan pokok(Basic Needs), seperti: bahan makan.
· Bagaimana memproduksikan barang-barang dan
jasa-jasa yang sudah dipilih itu?
Hal
ini meliputi:
a. Siapa
yang memproduksi?
Di
Indonesia produksi jasa public dikerjakan oleh pemerintah misalnya air dan
listrik, tekstil oleh swasta nasional dan asing , barang tambang dikerjakan
oleh sebagian pemerintah dan sebagian asing. Jasa pendidikan dapat
diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
b. Berapa
banyak sumber produksi yang digunakan dan jumlah barang yang dihasilkan?
Apabila
barang-barang dan jasa banyak dibutuhkan
masyarakat luas, maka barang dan
jasa harus diproduksi dalam jumlah banyak. Contoh : Di Indonesia sebagian besar
menggunakan beras sebagai makanan pokok, maka padi yang diproduksi juga harus
banyak.
c. Jenis
teknologi apa yang digunakan?
Ketika
pelaku ekonomi memilih peralatan yang besar, maka modal yang diperlukan juga
besar, produk yang dihasilkan banyak, tetapi jumlah tenaga kerja manusia yang
digunakan sedikit (pengangguran makin banyak), mutu barang baik dan harga
barang tinggi, berani bersaing di pasar lokal maupun pasar dunia.
d. Berapa
harga barang dan jasa yang dihasilkan?
Harga
barang dan jasa yang dihasilkan memadai atau tidak, artinya dapat dijangkau
oleh masyarakat luas atau tidak. Misalnya: Tarip dokter umum mahal, maka
didirikan Puskesmas yang tarip pengobatannya murah sehingga terjangkau oleh
masyarakat.
· Untuk siapa barang-barang dan jasa-jasa itu dibuat? Atau siapa yang menikmati barang
dan jasa yang dihasilkan?
Barang-barang
dan jasa-jasa ada yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang, ada pula yang hanya
dapat dimanfaatkan leh sebagian orang saja. Apabila barang dan jasa dapat
dimanfaatkan oleh semua orang, maka tidak
akan timbul perbedaan antara si kaya dengan si miskin. Contoh : rumah tipe
90, hanya dapat dimanfaatkan oleh golongan masyarakat menengah keatas. Rumah
susun sangat sederhana dapat dimanfaatkan golongan yang kurang mampu.
B.
Teori Ekonomi mencangkup: Ekonomi Mikro, Ekonomi Makro
Ilmu
ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari cara sumber-sumber daya dialokasikan
pada sesuatu perekonomian melalui sistem pasar dan hal tersebut mencakup studi
secara terinci tentang perusahaan-perusahaan, industri-industri dan hubungan
antara pemerintah dengan individu. Ekonomi mikro antara lain mempelajari
motivasi dunia usaha, biaya-biaya, teori permintaan, fungsi permintaan,
elastisitas, pertumbuhan perusahaan, input-output, lokasi industri, model
pasar, teori produksi.
Ilmu
ekonomi makro adalah ilmu yang terutama mempersoalkan totalitas-totalitas
ekonomi (Economic aggregate) atau perekonomian secara keseluruhan. Ilmu ekonomi
makro bersangkutan dengan pengangguran, inflasi, pendapatan nasional, neraca
pembayaran, fungsi konsumsi, kesempatan Kerja, kebijakan fiscal, investasi
dalam perekonomian, inflasi, politik moneter, persoalan konjungtur.
C. Sejarah Perekonomian Indonesia sebelum penjajahan, masa
penjajahan, dan setelah penjajahan.
Perekonomian Indonesia dibagi menjadi 3
jaman, yaitu:
a.
Sebelum masa penjajahan
Orang
hidup dalam masyarakat primitive. Masyarakat primitive ialah masyarakat
sederhana, di mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya belum
mengalami perkembangan yang berarti, bahkan terbatas hanya berhubungan dengan
usaha mencari dan menghasilkan bahan makanan hanya untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri(subsisten). Sehingga hasil produksi yang dihasilkan oleh
masyarakat primitif masih sangat rendah. Masyarakat primitif umumnya memiliki
mata pencaharian bercocok tanam dan berburu karena belum mengenalnya sistem
jual beli ataupun barter. Sehingga saling ketergantungan antara satu sama
lainnya disini hampir tidak pernah terjadi mereka lebih mementingkan masalah
mereka masing-masing. Alat-alat yang di gunakan dan caranya masih sangat
sederhana, seperti banyak ditemukannya artefak dalam kehidupan jaman dulu. di
mana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya belum mengalami
perkembangan yang berarti.
b.
Masa penjajahan
Dimasa penjajahan ini begitu luar biasa sejarah prekonomian yang
dilalui, baik dijaman VOC, jaman BELANDA, jaman INGGRIS, dan pada jaman JEPANG.
·
Sistem merkantilisme ala VOC (1600-1800)
·
Monopoli Negara ala sistem tanam paksa (1800-1870)
·
Sistem ekonomi kapitalis liberal (1870-1945)
Petani dan rakyat
menjadi penyumbang terbesar bagi keberhasilan penjajahan Belanda di Indonesia
selama 350 tahun.Bahkan rakyat belanda menjadi kaya dan rakyat Indonesia
menjadi kuli terutama orang miskin. Jelas, eksploitasi kolonialisme-liberalisme
dan imperialisme terhadap Indonesia meruakan penyebab utama kemiskinan.
Hanya kemerdekaan
yang dapat memberikan kebebasan rakyat
Indonesia dari kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan.
c. Sejarah prekonomian setelah penjajahan
Keadaan ekonomi keuangan pada masa awal
kemerdekaan amat buruk, antara lain disebabkan oleh :
·
Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu
mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu
pemerintah RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata
uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Panglima AFNEI (Allied
Forces for Netherlands East Indies/pasukan sekutu) mengumumkan berlakunya uang
NICA di daerah-daerah yang dikuasai sekutu. Pada bulan Oktober 1946, pemerintah
RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang Republik Indonesia)
sebagai pengganti uang Jepang. Berdasarkan teori moneter, banyaknya jumlah uang
yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga. Adanya blokade ekonomi oleh
Belanda sejak bulan November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negri
RI. Kas negara kosong.
Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, antara
lain : Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan
Ir.Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946. Upaya
menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan kontak dengan
perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan
tujuan ke Singapura dan Malaysia. Konferensi Ekonomi Februari 1946 dengan
tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi
makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
·
Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif. Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan, diharapkan perekonomian akan membaik (Mazhab Fisiokrat : sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).
D. Struktur Kehidupan Masyarakat
Indonesia.
Meliputi 3 proses yaitu:
1.
Proses produksi proses
untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.Contoh: memproduksi
mie ayam oleh tukang mie ayam.
2. Proses distribusi proses
untuk menyalurkan atau menyebarkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Contoh: penyaluran sembako dari agen ke toko-toko eceran.
3. Proses konsumen proses
pemakaian atau penggunaan suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan dari
produsen. Contoh: makan di mc d, memakai sampo yang telah di buat dipabrik dan
di beli ditoko.
E. Pengertian Ekonomi Kerakyatan
(Implementasi dari Pasal 33 UUD 1945)
Ekonomi
kerakyatan adalah sistem ekonomi nasional yang demokratis dan benar-benar
sesuai sistem nilai bangsa Indonesia (sistem ekonomi atau aturan main yang kita
buat sendiri) dalam upaya mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.
Serta tatalaksana ekonomi yang penyelengaraannya memberi dampak kepada
kesejahteraan rakyat kecil dan keseluruhan aktivitas perekonomian yang
dilakukan oleh rakyat kecil.
F.
Pengertian Ekonomi Rakyat
Ekonomi
rakyat ialah kancah kegiatan ekonomi orang kecil (wong cilik), yang karena
merupakan kegiatan keluarga, tidak merupakan usaha formal yang berbau hukum,
tidak secara resmi diakui sebagai sektor ekonomi yang berperanan penting dalam
perekonomian nasional. Bentuk ekonomi rakyat mencangkup nelayan, sektor informal,
petani, buruh,dlln.
G. Berbagai
Sistem Ekonomi
a.
Sistem ekonomi
Tradisional
Sistem
ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk
kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek
moyang sebelumnya.Dalam sistem ini segala kebutuhan barang dan jasa yang
diperlukan dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Ciri- ciri dari sistem
ekonomi tradisional :
1.
Teknik produksi
dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2.
Hanya sedikit
menggunakan modal
3.
Pertukaran dilakukan
dengan system barter.
4.
Belum mengenal
pembagian kerja
5.
Tanah sebagai tumpuan
kegiatan produksi dan sumber kemakmuran
b.
Sistem ekonomi
kapitalis
Sistem
ekonomi kapitalis adalah sistem prekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh
kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan prekonomian seperti memproduksi
barang , menjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam hal ini
pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan
keberlansungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah
tidak ikut campur dalam ekonomi.
c.
Sistem ekonomi
sosialisme
Sistem
ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori yang
bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dengan tindakan
otoritas demokrasi terpusat, dan kepadanya prolehan produksi kekayaan yang lebih baik dari pada yang kini
berlaku sebagaimana mestinya diarahkan. Sistem ini berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya mungkin tercapai
bila berpondasikan kemakmuran bersama.
d.
Sistem ekonomi Campuran
Sistem
ini merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambilkan garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti garis
tengah antara peran mutlak Negara/ kolektif dan peran menonjol individu. . Ciri
– ciri sistem ekonomi campuran :
§
Kegiatan ekonomi
dilakukan oleh pemerintah dan swasta
§
Transaksi ekonomi
terjadi dipasar dan ada campur tangan pemerintah
§
Ada persaingan serta
masih ada control dari pemerintah
e.
Latar belakang
pentingnya sistem ekonomi bagi suatu Negara
Sistem
ekonomi adalah sistem yang di gunakan oleh suatu Negara untuk mengalokasikan
sumber daya yang di milikinya baik kepada individu maupun organisasi dinegara
tersebut, sistem prekonomian juga dapat diartikan sebagai cara suatu bangsa
atau Negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan
kesejahteraan bagi rakyatnya.
2. Sintesa Dari Pegertian-Pengertian di Atas
Sistem perekonomian di Indonesia sudah ada,
atau dimulai sejak bangsa Indonesia masih berbentuk Kerajaan. Dimana pada masa
itu masih dilakukan monopoli berdasar kekeuasaan kerajaan. Namun sejalan
mulainya penjelahan oleh bangsa barat maka sistem di Indonesia sedikit banyak
mulai terpengaruhi.
Perkembangan sistem ini dimulai dari jaman
penjajahan Belanda dimana sistem imperialisme di terapkan sampai pada akhir
masa penjajahan jepang dimana sistem perekonomian masih digerakkan oleh bangsa
penjajah.
Setelah merdeka, bangsa Indonesia sudah
berulang kali mengubah sistem yang dipakai dalam mengatur perekonomiannya. Dari
sistem Liberal, kemudian Komandao (komunisme) sampai memasuki orde baru. Pada
orde baru ini terdapat perubahan yang signifikan (kemajuan) yang dialami oleh
bangsa Indonesia dari segi kemakmuran rakyatnya, dimana pada masa ini
menggunakan Program Repelita. Namun ketika tahun 1999 terjadi reformasi baik
dari sistem politik maupun ekonomi.
Pada akhirnya bangsa Indonesia sampai dengan
sekarang ini menggunakan sistem Perekonomian pancasila atau kerakyatan dimana
tujuan dari perekonomian ini adalah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Serta tatalaksana ekonomi yang penyelengaraannya memberi
dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan keseluruhan aktivitas perekonomian
yang dilakukan oleh rakyat kecil. Dan rakyat-rakyat kecil itulah yang sebagai
pelaku-pelaku ekonomi. Yang mencakup nelayan, sektor informal, petani, buruh,
dan lain-lain.
Pengertian
ilmu ekonomi menurut saya adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia dalam
persoalan kebutuhan dan pemuasnya kearah kemakmuran. Untuk memenuhi semua
kebutuhan tersebut, manusia butuh uang. Untuk mendapatkan uang, manusia harus
bekerja. Sehingga uang itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Di
samping itu, uang tersebut ditabung untuk kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
Jadi, manusia disebut makhluk ekonomi (homo economicus) karena manusia selalu
bertindak rasional yaitu selalu memperhitungkan sebab akibat dalam mengambil
suatu keputusan dalam rangka pemenuhan kebutuhannya sehingga tidak merugikan
dirinya sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.
Prinsip
ekonomi ialah usaha dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar-besarnya. Serta terdapat macam-macam kegiatan ekonomi
berupa kegiatan produksi, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi. Kegiatan
produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan output dalam bentuk barang
maupun jasa. Contoh : pabrik batre yang memproduksi batu baterai. Kegiatan konsumsi
adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa
yang dihasilkan oleh para produsen. Perusahaan atau perseorangan yang melakukan
kegiatan konsumsi disebut konsumen. Contoh konsumsi dalam kehidupan kita
sehari-hari seperti membeli jamu tolak angin di toko jamu. Kegiatan Distribusi adalah
kegiatan menyalurkan atau menyebarkan produk barang atau jasa dari produsen
kepada konsumen pemakai. Perusahaan atau perseorangan yang menyalurkan barang
disebut distributor. Contoh distribusi seperti penyalur sembako, penyalur
pembantu, biro iklan, dan lain-lain. Dalam kegiatan ekonomi terdapat faktor
penggerak yang sangat dasar yaitu kebutuhan. Kebutuhan manusia timbul dari
kebutuhan biologis, kebutuhan akibat peradaban dan kebudayaan manusia, dan
kebutuhan yang khas dari perorangan.
Setelah
membahas penggerak kegiatan ekonomi terdapat usaha kegiatan produksi. Usaha kegiatan produksi ialah suatu
usaha atau aktifitas yang membuat dan memproses sesuatu barang baik jadi maupun
setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan biasanya pelaku kegiatan
ini, seperti Industri, UKM yang memproduksi untuk kebutuhan manusia.
Kemudian
terdapat 3 masalah pokok permasalahan perekonomian yaitu Apa yang harus
diproduksikan dan dalam jumlah berapa? Bagaimana sumber-sumber ekonomi/faktor
produksi yang tersedia harus dipergunakan barang-barang tersebut? Untuk siapa
barang-barang tersebut diproduksikan atau bagaimana barang-barang tersebut
dibagikan diantara warga masyarakat?
Terdapat
teori ekonomi yang mencangkup ekonomi mikro dan ekonomi makro . Ekonomi mikro mempelajari
motivasi dunia usaha, biaya-biaya, teori permintaan, fungsi permintaan,
elastisitas, pertumbuhan perusahaan, input-output, lokasi industri, model
pasar, teori produksi. Dan ilmu ekonomi makro bersangkutan dengan pengangguran,
inflasi, pendapatan nasional, neraca pembayaran, fungsi konsumsi, kesempatan
Kerja, kebijakan fiscal, investasi dalam perekonomian, inflasi, politik
moneter, persoalan konjungtur. Terkait dengan teori, tidak lepas dari
sistem-sistem ekonomi. Sistem-sistem ekonomi yaitu tradisional, kapitalis,
sosialisme, dan campuran.
Dan
inti permasalahan ekonomi yang dihadapi manusia adalah kenyataaan bahwa
kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan
manusia jumlahnya terbatas. Struktur kehidupan ekonomi meliputi 3 proses yaitu
: proses produksi, proses konsumsi dan proses distribusi.
Langganan:
Postingan (Atom)